Kamis, 27 Oktober 2011

Man Shabara Safira

Sebelum aku memulai tulisanku malam ini, aku akan menggambarkan keadaanku, apa yang mendorongku mengangkat tema dan mengurangi waktu tidurku untuk menyempatkan diri menulis sebuah pandangan dan persepsi pribadi dalam hidup ini, seperti malam-malam sebelumnya fenomena yang terjadi bahwa setiap anda membuka social network maka yang akan anda dapatkan adalah sejumlah keluhan, cacian, dan curahan hati dari penggunanya. Kadang aku berfikir bahwa apa tidak ada lagi tempat manusia berbagi mencurahkan isi hatinya selain media yang dapat dilihat semua orang itu, sesuatu yang tidak seharusnya menjadi bahan bacaan orang lain, sebuah privaci yang di umbar dimuka umum. Tidak kah kamu ketahui bahwa Tuhanmu sangat menyukai hambanya yang menutupi aib saudaranya. Tapi terlepas dari semuanya fenomena galau akhir-akhir ini semakin menjadi-jadi, sulit dibendung, mungkin karena semakin banyaknya social network tempat manusia modern melampiaskan hasratnya.

Petang menjelang malam tadi ketika aku dan teman-temanku menghabiskan waktu bersama seperti biasa di cafe sambil minum teh manis kesukaan kami, tiba-tiba aku mendapat pesan dari seorang sahabat dekat, mungkin karena aku memang pintar mendengarkan keluhan orang lain , atau ada alasan lain dia banyak berkeluh kesah kepadaku, aku bangga donk dipilih sebagai tempat curhat, seorang yang di percaya memberi pandangan dan persepsi mengenai masalahnya, namun aku juga kadang berpikir, sedang masalahku sendiri sangat susah aku tanggapi dengan bijak bagaimana beri pandangan ke orang lain, namun dengan sedikit keberanian aku memberikan pandangan-pandanganku, entah responnya bagaimana yang penting tugasku sebagai orang yang di percaya memberikan nasehat telah selesai. Beberapa jam kemudian, aku membuka laptopku dan kembali Online, ternyata chat pertama dari seorang kerabat yang sedang melanjutkan kuliah S2 nya di Bogor, dia ngeluh lagi dia bilang bahwa udah bosan belajarnya, tiap minggu ada ujian, yang membuatku heran kenapa ngeluhnya ke aku coba,,,padahal kan sewajarnya yang ngeluh itu aku. Terlepas dari semuanya aku bangga bahwa dimata mereka aku ini punya kharisma untuk mendengarkan keluhan dan bisa memecahkannya.

Dari kejadian yang tak sengaja diatas, ada pelajaran yang sangat besar yang dapat saya simpulkan, bahwa tak bisa di pungkiri kodrat manusia diciptakan itu untuk di anugerahi masalah, setiap manusia pasti punya masalahnya masing-masing, cara menanggapi masalah tersebut adalah indikator penilaian tingkat kedewasaan manusia, anggap saja setiap masalah itu adalah ujian untuk meningkatkan sifat kedewasaan seseorang. Yang jelasnya setiap masalah ada hikmah di dalamnya, ada sabar sebagai penolong di dalamnya, "Man Shabara Safira" sebuah pepatah arab yang artinya Manusia yang sabar pasti akan beruntung. Maka dari itu, sabar lah, jangan terlalu banyak ngeluh, syukuri setiap hembusan nafas yang di berikan oleh-Nya. Kita adalah orang - orang beruntung yang di ciptakannya.

Penutup tulisanku, kepada setiap orang yang sering berbagi masalahnya kepadaku, orang yang mempercayakan masalahnya dapat teratasi olehku, terimakasih,,,,,,sabar-sabar-sabar,,,,pasti beruntung-beruntung dan beruntung...Insya Allah.....

wassalam

Selasa, 25 Oktober 2011

Long Time no see

Assalamualaikum.......sudah lama yah ga nge blog....ga terasa udah setahun lebih nih.,,,ga tau kerasukan setan apa, pas aku pulang dari kampus barusan terlintas dalam benak untuk kembali nulis2 di blog ini, sampai password blognya kelupaan,,tapi karena daya ingatku tinggi banget jadi masih bisa ingat,, alhamdllah,,,,,

sama dengan tulisan terakhir setahun lalu...orang yg nulis masih sama, cuman tempat nulis dan keadaannya yg berbeda, sekarang aku hidup di Manado Sulawesi Utara, dulu kan di Makassar Sulawesi Selatan, bayangkan antara selatan dan utara pulau sulawesi, jauh kan.

Setelah vakum selama satu tahun lebih, aku udah semester 3 loh di Fakultas Kedokteran Unsrat. Sekarang keadaanyya berubah, mukanya udah berubah, cara berpikirnya juga berubah, heheheh. power ranger. mau liyat perubahannya.....


ni foto masih SMA Botak Semester 1













Ganteng Semester 3

jelas kan perubahannya, sekarang sudah dewasa kata orang-orang. Pikiranku pertama bakalan susah hidup di tempat baru, lingkungan baru, orang-orang baru,karena anggapanku memulai sesuatu yang baru itu sangatlah susah, jauh dari kampung halaman, pisah dengan orang tua, pisah dengan sanak keluarga, dan juga pisah dengan saudara-saudara hasersku. Sempat kepikiran bagaimana hidup tanpa mereka semua, bakalan hampa deh, namun seiring berjalannya waktu, sejauh yang aku alami, aku senang hidup di manado, diterima oleh orang yang sangat baik.

Setahun lebih di sini, ga terasa banget loh, serasa baru kemarin hidup disini, ga tau apa karena kebanyakan kegiatan atau karena keseringan pulang kampung. Oww iah....kehidupan perkuliahanku ga begitu berat kok, aku anggap biasa-biasa saja, walaupun masih sering mengulang pas ujian tapi masih aku anggap biasa-biasa saja, malah kuliah di kedokteran membuat bosan loh, sumpah!!!!!! bayangkan tiap hari masuk jam 8 pulang jam 3, bayangin tuh bosan dan lelahnya. kuliah aku anggap biasa-biasa saja.

Cinta, percintaan di manado ini sangat pelik bro.....miris kalo aku bilang. Kisah cinta di sini beda banget pas SMA,atw setelah SMA,, sempat nyobain LDR sih namun gagal di tengah jalan,, susah jalanin LDR nya, salut bagi yang sukses,aku mesti banyak belajar, entah suatu saat kembali ngejalanin LDR, kan jodoh Allah SWT yang mengatur. Setelah LDR ku usai aku sempat jalanin kisah dengan teman satu angkatan, rumit juga hubungannya, di mulainya begitu gampang, namun di jalaninnya susah banget, putus nyambung, problemnya cuman sekitaran situ. Setelah beberapa kali di coba tapi akhirnya gagal juga. Yah itulah cinta, mirip capucinoo, ada pahit,manis,tergantung lidah ngerasin yang mana. Sekarang lagi seru-serunya menyendiri, porsi waktu untuk cinta akhir-akhir ini udah ga ada, memang enak, tapi tetap hidup takkan sempurna tanpa pendamping coy, sudah kodrat Allah bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan. Aku ga tau apa aku ini kena karma masa lalu, atw apa, yang jelas sekarang aku susah banget jatuh cintanya. Namun yang aku banggain dari diriku aku tetap menjalin hubungan baik dengan orang orang yang pernah berbaik hati mengisi sebongkah daging dalam tubuhku, orang yang nge charge bateraiku pada saat sudah lemah, pemberi semangat, motivasi dan dorongan. Aku tidak tahu siapa laki-laki beruntung yang akan memiliki kalian kelak. Seperti pepatah, setiap rezim memiliki zaman, sama juga dengan kisah dengan kalian, maaf yah kalo selama memiliki hubungan ada salah atw khilaf, jadikan jadi bahan pembelajaran untuk menuju kedewasaan. assadapp............nanti tulisan berikut deh aku kenalin satu per satu.

Tentang kuliah udah, cinta udah, sekarang yang terakhir tentang Organisasi. Indikator kesuksesan seorang mahasiswa kan ada 3, akademik,cinta, dan organisasi. Keputusan terbesar dan terbaik dalam hidupku saat ini adalah ketika aku memilih masuk dalam komunitas Korps Hijau Hitam, Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ), wadah tempat aku berkreasi, menjadi seorang mahasiswa sejati, berdinamika kata senior-seniorku. Aku nyaman tergabung di dalamnya, aku bangga menjadi bagian dari organisasi penghasil Putra - Putri terbaik bangsa. Aku memang anggota baru, banyak yang beranggapan anggota baru kan masih panas-panas, namun ini tidak, boleh diadu dengan siapa pun seberapa hijau hitamkah saya ini, walaupun pengetahuan masih sedikit, namun berkat bimbingan dari senior-seniorku aku mulai bijak dalam setiap pengambilan keputusan dalam problematika kehidupan yang di jalani.

Terakhir dalam tulisan ini saya sangat berterimakasih kepada Sang Pemilik Alam Raya ini, Sang Khalik, Allah SWT, yang nikmatnya tak henti-hentinya Dia curahkan kepada hambanya yang sering lalai ini, dalam setiap doaku aku selalu memohon agar selalu dalam penyertaan-Nya dan meridhoi setiap hembusan dan tarikan nafasku, setahun ini aku sangat bersyukur kepada keluargaku khususnya ibu dan bapak, yang tiada henti-hentinya memberikan support,dukungan baik moril maupun materil, doa yang tiada henti-hentinya, setiap mereka berdoa aku rasakan sebagai peniup arwah semangat dalam diriku, walaupun setiap saat saling berhubungan tetap aku selalu merindukan kalian, doa anakmu dari tempat yang jauh ini, semoga kesehatan tetap menyertai kalian, umur yang panjang dan berberkah, aku tahu kalian orang yang luar biasa yang Allah SWT ciptakan. love you ibu dan papa, akmal dan dian juga.......


wassalam